AS Kecam Israel Soal Permukiman Baru di Jerusalem Timur
|
|
0 comments
WASHINGTON--Amerika Serikat, Senin, mengecam Israel karena berencana membangun permukiman Yahudi lagi di Jerusalem Timur, dan mengatakan tindakan itu merusak upaya AS melanjutkan kembali pembicaraan perdamaian Israel-Palestina. Amerika Serikat telah "menyampaikan keprihatinan kami" kepada pemerintah Israel, kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley kepada wartawan di Washington . Ditambahkannya, kegiatan permukiman tersebut kontraproduktif dan merusak kepercayaan di antara semua pihak.
Pemerintah Israel dilaporkan telah menyetujui pembangunan 600 rumah baru, 500 unit lebih sedikit dibandingkan dengan rencana sebelumnya yang ditetapkan tahun lalu, buat permukiman Pisgat Ze'ev di Jerusalem Timur. "... Kami mengerti seluruh jumlah rumah tersebut telah dikurangi dari rencana awal, kami juga mengerti bahwa ini bukan persetujuan akhir bagi proyek itu tapi sebagai satu langkah ke arah itu," kata Crowley.
Permukiman Yahudi di Jerusalem Timur tersebut, yang direbut oleh Israel pada 1967 dan belakangan dicaploknya, dipandang oleh masyarakat internasional sebagai permukiman Israel dan salah satu penghalang bagi proses perdamaian Palestina-Israel.Status Jerusalem tetap menjadi salah satu masalah inti dalam konflik Palestina-Israel.
Pencaplokan Jerusalem Timur oleh Israel tak diakui oleh masyarakat internasional, dan rakyat Palestina ingin Jerusalem Timur menjadi ibukota negara masa depan Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pembekuan selama 10 bulan bagi pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan, Oktober lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pembekuan selama 10 bulan bagi pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan, Oktober lalu.
Namun Netanyahu menekankan bahwa pembatasan pembangunan tersebut takkan berlaku di Jerusalem Timur, milik Arab.Pemerintah Presiden AS Barack Obama telah berusaha mendorong pemerintah Israel dan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) agar memulai lagi pembicaraan perdamaian yang lama macet itu.
Presiden PNA Mahmoud Abbas berkeras pembicaraan tersebut tak dapat dilanjutkan sampai pemerintah Israel membekukan semua pembangunan permukiman Yahudi, sementara Israel menuduh PNA "menetapkan prasyarat bagi pembicaraan perdamaian".Sedikitnya 450.000 orang Israel tinggal di lebih dari 100 permukiman di Tepi Barat, temrasuk lebih dari 200.000 orang di Jerusalem Timur.
Filed Under:
Berita Internasional
Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :
ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net
Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed