Rakyat Palestina Protes Pembangunan Permukiman Israel
|
|
0 comments
RAMALLAH--Ratusan orang Palestina, Jumat, berdemonstrasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, guna menentang pembangunan tembok pemisah dan perluasan permukiman Yahudi. Tentara Israel dan demonstran Palestina bentrok selama protes terhadap tembok pemisah yang mendominasi beberapa daerah Tepi Barat Sungai Jordan, kata satu sumber kelompok antiperang di Ramallah. Ditambahkannya, beberapa pemrotes cedera oleh peluru tentara Israel.
Sumber itu dan beberapa saksi mata mengatakan unjuk rasa dilancarkan di Desa Deir Nizam, Bel'ien dan Ne'lien di dekat Ramallah, dengan diikuti oleh 400 pemrotes, termasuk berapa pegiat perdamaian Israel. Beberapa saksi mata mengatakan Angkatan Bersenjata Israel membubarkan demonstrasi tersebut dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet. Petugas medis mengatakan sedikitnya enam pemrotes menderita luka ringan akibat terkena peluru logam yang berlapis karet.
Jumat pagi, beberapa sumber Palestina di Tepi Barat mengatakan tiga orang Palestina cedera selama bentrokan dengan pemukim Yahudi di Desa Jet, dekat kota Qalqilia di bagian utara Tepi Barat.
Sementara itu, ratusan orang Palestina turun ke jalan di Kota Gaza guna memprotes keputusan pemerintah Israel baru-baru ini untuk memperluas permukiman Yahudi di Jerusalem Timur. Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dan Jihad Islam serta kelompok lain Palestina bergabung dalam demonstrasi tersebut. Rakyat meneriakkan slogan yang menentang Israel dan menyerukan dilancarkannya serangan terhadap Israel dan Amerika Serikat.
Beberapa demonstran membakar bendera Israel dan Amerika Serikat selama unjuk rasa itu. Mereka berkumpul di lapangan Prajurit Tak Dikenal di pusat Kota Gaza. Pemimpin senior HAMAS, Khalil al-Hayya mengatakan kepada kerumunan orang bahwa HAMAS menolak pembicaraan langsung dan tak langsung sementara Israel melakukan penjajahan.
Liga Arab dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pekan ini menyetujui rencana AS mengenai peluncuran pembicaraan tak langsung empat bulan antara Israel dan Palestina guna membahas perbatasan negara masa depan Palestina sebelum mereka memasuki pembicaraan langsung.
Namun, ketegangan antara Israel dengan Palestina berkecamuk setelah pemerintah Israel, Selasa, memutuskan untuk membangun 1.600 rumah baru di permukiman Yahudi di Jerusalem Timur.Keputusan tersebut membuat marah banyak orang Palestina dan Arab dan mengancam upaya untuk meluncurkan pembicaraan antara Palestina dan Israel.
Keputusan Israel itu telah mengundang banyak pengutukan termasuk dari Amerika Serikat, yang selama ini selalu membela Israel.
Filed Under:
Berita Internasional
Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :
ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net
Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed