• Berita Dunia

  • Berita Dalam Negeri

  • Seputar Khilafah

  • Tahukah Anda

  • Hikmah dan Kisah

  • Muslimah

  • Pendidikan Anak

Artis Jadi Penguasa; Akankah Indonesia Menjadi Lebih Baik?

"Dan jadikanlah kami sebagai imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertaqwa” [QS Al-Furqan : 74]

Ats Tsaqofah - Setelah sukses  Dede Yusuf sebagai wakil gubernur Jabar, disusul oleh Tanto Wiyahya menjadi anggota DPR. Banyak artis atau public figure kemudian ingin mengikuti jejak langkah mereka dan baru baru ini, Indonesia pada umumnya dan Pacitan jawa timur khususnya digemparkan dengan pencalonan JUPE seorang artis yang sering tampil pulgar menjadi calon penguasa daerah (BUPATI Pacitan). Mengapa belakangan ini muncul fenomena yang seperti ini? 
Pertama; Bagi partai tentunya ini sebagai sarana untuk meraih dukungan suara, karena calon yang mereka dukung ada artisnya dan juga bisa menghemat biaya kampanye.

Kedua; Politik ‘coba-coba’. Dengan memanfaatkan ketekenaran mereka coba-coba dengan harapan siapa tahu menang. Karena biasanya masyarakat akan memilih orang yang mereka kenal.
Ketiga; Jumlah artis di negeri ini kian bertambah, hal ini menyebabkan persaingan diantara mereka semakin ketat. Artis-artis senior dan baru namun dari sisi keterkenalan yang semakin redup akhirnya mereka mencalonkan diri jadi penguasa dalam rangka mencari tempat baru untuk mengaktualisasi diri.
  
Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa banyak artis yang diusung oleh partai politik tertentu seringkali menang. Penulis menganalisis ada dua hal penyebab:
Pertama; Adanya kejenuhan yang dihadapi oleh masyarakat mengingat para kandidat yang ada tidak ada yang mereka kenal atau baru muncul pada saat menjelang Pilkada. Jadi susah bagi masyarakat menentukan pilihan karena sepak terjang para kandidat yang muncul tidak mereka ketahui.

Kedua; Kegagalan Partai politik. Kegagalan ini dibagi dua yaitu kegagalan menciptakan kader dan kegagalan membentuk kesadaran politik masyarakat. kegagalan menciptakan kader dalam artian tidak memiliki calon-calon pemimpin yang berkualitas hasil didikan partai dari sejak kecil, hal ini berakibat pada ‘sistem comot’ orang-orang tertentu yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sedangkan kegagalan membentuk kesadaran politik masyarakat adalah masyarakat tidak tercerdaskan dengan kondisi negeri mereka sendiri sehingga mereka tidak bisa mengambil sikap yang terbaik. Sikap memilih penguasa yang akan memimpin mereka. Kesadaran politik hanya bisa didapatkan dengan cara melakukan pendidikan politik. Misalnya, Kaderisasi, diskusi-diskusi yang sifatnya berkesinambungan. Kegagalan ini berdampat.

Sosok Seorang Pemimpin
Menjadi seorang pemimipin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang asal-asalan memang tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Seorang pemimpin semestinya memiliki bekal-bekal minimal sebagai berikut:

1.    Memiliki Kharisma
Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figur yang diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan / patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan diatas kemampuan rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin harus mempunyai karisma. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah:
  1. Perilakunya terpuji
  2. Jujur dan dapat dipercaya
  3. Memegang komitmen
  4. Konsisten dengan ucapan
  5. Memiliki moral agama yang cukup.
2.    Memiliki Keberanian
Tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen berani membela yang benar, memegang tegug pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani ambil resiko, dan berani bertanggungjawab

3.    Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Adapun cara-cara untuk mempengaruhi orang lain antara lain:
  1. Membuat orang lain merasa penting
  2. Membantu kesulitan orang lain
  3. Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif
  4. Tidak merendahkan orang lain
  5. Memiliki kelebihan atau keahlian.
  6. Mampu Membuat Strategi
Seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Maju-mundurnya perusahaan, gagal-berhasilnya suatu organisasi, banyak ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan atau pimpinan organisasi. Adapun kriteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi:
  1. Menguasai medan
  2. Memiliki wawasan luas
  3. Berpikir cerdas
  4. Kreatif dan inovatif
  5. Mampu melihat masalah secara komprehensif
  6. Mampu menyusun skala prioritas
  7. Mampu memprediksi masa depan.
  8. Memiliki Moral yang Tinggi
Banyak orang berpendapat bahwa moralitas merupakan ukuran berkualitas atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi:
  1. Tidak menyakiti orang lain
  2. Menghargai siapa saja
  3. Bersikap santun
  4. Tidak suka konflik
  5. Tidak gegabah
  6. Tidak mau memiliki yang bukan haknya
  7. Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan
  8. Perilakunya mampu dijadikan contoh.
  9. Mampu menjadi Mediator
Seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir obyektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi seorang mediator. Syarat seorang mediator meliputi beberapa kriteria:
  1. Berpikir positif
  2. Setiap ada masalah selalu berada di tengah
  3. Memiliki kemampuan melobi
  4. Mampu mendudukkan masalah secara proporsional
  5. Mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Syarat Pemimpin Menurut Syariah Islam
Ada beberapa kriteria syarat-syarat pemimpin menurut syariah islam.
  1. Beriman dan beramal saleh. Ini sudah pasti tentunya.  Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya.  Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.
  2. Berilmu, Para pemimpin harus mempunyai ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akherat. Karena dengan ilmu ini maka akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam bentuk pembangunan fisik maupun spiritual, baik pemabanugnan infrastruktur maupun pembangunan manusianya itu sendiri.  Ilmu di dapat tidak harus melalui sekolah yang formal, tapi bisa di dapat dari mana saja yang penting bisa mengamalkan ilmunya itu dan nampak hasilnya ditengah-tengah masyarakat.
  3. Jujur. Ya, seorang pemimpin tentunya harus jujur. Apa yang disampaikan kepada masyarakat tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakannya harus sesuai hendakyan dengan perbuatannya.
  4. Tegas. Merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
  5. Amanah, bertanggung jawab. Maksudnya adalah melaksanakan aturan-turan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggungjawab terhadap peraturan yang telah dibuat.  Dan tentunya peraturan yang dibuat itu yang berpihak kepada rakyat.
Akankah Indonesia Jadi Lebih Baik?
Tidak ada larangan artis jadi penguasa, asalkan ia berkualitas dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Islam. Karena menjadi pemimin amanahnya sangat berat yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jika artis tersebut tidak berkualitas, tidak menjadi sumber inspirasi serta menjadi teladan, dan tidak ada jiwa atau sosok kepemimpin di dalam dirinya sudah bisa dipastikan masa depan Indonesia akan menjadi suram. Pikirkanlah..!

Sumber : syabab.com




Bookmark and Share

Filed Under:

Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :

ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net

Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com


Leave a Reply