• Berita Dunia

  • Berita Dalam Negeri

  • Seputar Khilafah

  • Tahukah Anda

  • Hikmah dan Kisah

  • Muslimah

  • Pendidikan Anak

Peringati Nakba, Yayasan Pakistan Mulai Kampanye Anti-Israel

Ats Tsaqofah - Palestine Foundation Pakistan pada hari Jumat mengumumkan kampanye anti-Israel untuk mengungkapkan solidaritas dengan orang-orang tertindas di Palestina dari 1 sampai 16 Mei di seluruh negeri. 

Dalam konferensi pers bersama di klub pers Karachi para Pemimpin Yayasan Palestina (PLF), Noorani Qazi Ahmed Siddiqui, Allama Aftab Jaffari dan Sabir Karbalai mengecam pembunuhan rakyat Palestina yang tertindas oleh rezim Zionis Israel mengatakan bahwa Israel adalah ancaman eksistensial untuk kemanusiaan.

Mereka mengatakan bahwa yayasan Palestina telah memutuskan untuk mengadakan referendum online terhadap Israel, demonstrasi protes, media promosi, dan publikasi menyoroti kekejaman rezim Zionis terhadap warga Palestina tak bersalah.

Menggambarkan rincian pemungutan suara, para pemimpin PLF mengatakan bahwa referendum online pada "Israel memiliki ancaman eksistensial serius dan segera untuk kemanusiaan" akan mulai dari 01-12 Mei, 2010 pada situs web www.plfpakistan.com milik Yayasan Palestina pada kesempatan Youm-e-Nakba (Bencana).
Mereka mengatakan bahwa orang-orang dari seluruh negeri akan memberikan suara online mereka pada referendum dan menyatakan perasaan mereka di-depan seluruh dunia.

Pemimpin PLF mengatakan bahwa masyarakat Pakistan tidak akan menerima konspirasi terhadap rakyat Palestina mengatakan bahwa Palestina adalah bagian dari iman dan ideologi kita.

Mereka lebih lanjut mengatakan bahwa hasil referendum online akan diumumkan oleh anggota komite Guardian PLF dan perwakilan berbagai organisasi politik pada 13 Mei melalui konferensi pers.

"Organisasi mahasiswa Pakistan 'sudah bulat memutuskan untuk melaksanakan Black Day pada berlangsungnya Youm-e-Nakba sebagai tanda solidaritas dengan Palestina yang tertindas dan kutukan untuk Israel"  ujar mereka.

Mereka berkata bahwa setiap tahun, orang-orang Arab Palestina memperingati hari Nakba (Bencana) pada tanggal 14 Mei untuk mengutuk pendirian rezim Zionis Israel, sebuah pendudukan Zionis yang tidak sah serta tidak manusiawi dan tidak bermoral atas Palestina dalam nama tanah air Yahudi, pada tahun 1948.

Mereka menambahkan bahwa organisasi-organisasi Mahasiswa terkemuka negara itu termasuk Jamiat Islami Talba (IJT), Federasi Masyarakat Mahasiswa (PSF), Anjuman Talba-e-Islam (ATI), Federasi Mahasiswa Islam (MSF-N), Federasi Mahasiswa Pukhtoon (PSF-Pukhtoon), dan Organisasi Mahasiswa Imamia (ISO) dalam pertemuan bersama mereka dengan pembawa kantor PLF menyelesaikan program di sambungan Youm-e-Nakab untuk mendukung perjuangan Palestina.

"Para siswa ingin persatuan untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan  membebaskan Palestina dari pendudukan Zionis yang tidak sah," pemimpin PLF berkata. Pada 14 Mei organisasi siswa akan memperingati Black Day dan mengadakan demonstrasi. Pada tanggal 15 Mei, unjuk rasa besar akan digelar di bawah naungan Yayasan Palestina di Karachi Press Club. Protes besar-besaran dan aksi unjuk rasa akan terus digelar pada tanggal 16 Mei.

Istilah "Nakba" digunakan dalam kaitannya dengan penciptaan Israel pada tahun 1948 setelah sebuah kampanye 'pembersihan etnis' terhadap Palestina dilakukan.

Peringatan Hari Nakba dilaksanakan pada 15 Mei mengikuti kalender Gregorian bukan kalender Islam, Arab Palestina dan pendukung mereka di seluruh dunia berkoordinasi peristiwa Nakba yang bertepatan dengan perayaan Hari Pendirian Israel tersebut. Namun, karena ada perbedaan antara kalender Yahudi dan kalender Gregorian, maka perayaannya hanya terjadi bersamaan setiap 19 tahun sekali.

Acara ini sering ditandai oleh pidato dan reli di Tepi Barat, Gaza dan di negara-negara Arab. Pada tahun 2006, anggota Knesset Arab Israel, Dr Azmi Bishara kepada surat kabar Israel Maariv: "Hari Pendirian adalah hari libur kalian, bukan kami. Kami tandai ini sebagai hari Nakba kami, dengan tragedi yang menjatuhkan bangsa Palestina di tahun 1948.”

Tel Aviv juga berusaha untuk menghapuskan referensi untuk 'malapetaka' yang dihadapi Palestina setelah penciptaan “Israel”.

Sebuah istilah Arab yang digunakan untuk menjelaskan penciptaan Israel di tanah Palestina sebagai "malapetaka" akan diblokir dari buku-buku untuk sekolah Arab Israel, Menteri Pendidikan Gideon Saar mengatakan

"Keputusan untuk mengintegrasikan gagasan ini menjadi pelajaran bagi Arab Israel beberapa tahun yang lalu merupakan kesalahan yang akan dikoreksi dalam buku sekolah yang saat ini sedang disiapkan untuk terbitan mendatang," menteri tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Hari tersebut telah diresmikan pada tahun 1998 oleh Yasser Arafat, ketika lebih dari satu juta orang berpartisipasi dalam reli dan aktivitas lainnya. Hari Nakba telah ditandai tiap tahun oleh protes yang kemudian berkembang menjadi bentrokan antara Palestina dan Angkatan Pertahanan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan pada tahun 2003 dan 2004.

Sumber : suaramedia.com




Bookmark and Share

Filed Under:

Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :

ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net

Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com


Leave a Reply