|
|
0 comments
Ats Tsaqofah – Polisi berparade di jalan-jalan distrik Sandton, Johannesburg, dengan konvoi puluhan kendaraan. Pasukan Keamanan melakukan operasi simulasi, termasuk sebuah helikopter yang menjatuhkan komando ke sebuah mobil yang dibajak, dan menuruni sisi gedung media.
Petugas mengatakan bahwa demonstrasi itu adalah untuk meyakinkan jutaan penggemar sepakbola bahwa Afrika Selatan lebih dari siap untuk mengamankan Piala Dunia secara efektif.
Parade itu terlihat lebih seperti karnaval daripada demonstrasi keamanan dengan lagu dan tarian-tarian hingga musik yang berdentum dan ratusan pekerja kantoran mengibar-ngibarkan bendera Afrika Selatan serta anak-anak sekolah yang mendorong bola sepak raksasa.
Kepala polisi nasional Bheki Cele mengatakan minggu lalu bahwa dia tidak mengetahui adanya ancaman keamanan terhadap kejuaraan sepakbola yang akan dimulai tanggal 11 Juni mendatang itu.
Juru bicara keamanan Irak mengatakan pada hari Senin bahwa Abdullah Azzam Saleh Misfar al-Qahtani, pria Saudi berusia 30 tahun yang ditangkap dua minggu lalu, ikut serta dalam merencanakan aksi teroris di Afrika Selatan selama Piala Dunia.
Laporan itu datang ketika polisi dan militer Afrika Selatan mensimulasikan pembajakan di distrik Sandton untuk mendemonstrasikan kesiapan mereka menjaga pertandingan.
“Rencana komprehensif kami mencakup tindak kejahatan terkecil hingga bentuk paling besar seperti terorisme,” ujar Cele.
“Tidak satu negara pun yang kebal terhadap aksi teroris. Yang menjadi penting adalah jika peristiwa itu terjadi, bagaimana kami akan merespon,” ujarnya.
“Apa yang membuat kami lebih waspada di dalam rencana keamanan kami adalah bahwa Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah bagi seluruh dunia. Karena itu kami tidak akan lengah, mengetahui karakter teroris yang terobsesi untuk bertindak dalam even-even internasional.”
Dengan rata-rata 50 pembunuhan per hari, kejahatan selain terorisme justru yang menjadi pusat perhatian menjelang Piala Dunia.
Afrika Selatan akan menerjunkan 41,000 personel polisi selama turnamen yang berlangsung satu bulan itu.
Keamanan dan kejahatan telah menjadi persoalan terbesar menjelang Piala Dunia karena reputasi negara itu yang terkenal akan tindak kekerasannya, 50 pembunuhan per hari, hampir sama dengan AS dengan jumlah penduduk yang enam kali lebih banyak.
Sementara itu, stasiun radio setempat mengatakan berhasil menyelundupkan senjata ke sejumlah penerbangan domestik.
Radio 702 mengatakan reporternya selama tiga bulan berhasil meloloskan pisau, bilah cukur, obeng, dan jarum suntik dari pemeriksaan keamanan di Johannesburg dan bandara-bandara lain yang menjadi tuan rumah turnamen,
ACSA, perusahaan bandara yang bertanggung jawab atas pemeriksaan keamanan, mengatakan sedang memeriksa klaim itu dan akan memperketat prosedurnya. Mereka yakin para penggemar akan aman.
Sumber : suaramedia.com
Filed Under:
Berita Internasional
Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :
ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net
Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed