Tekan Hamas, Israel Rancang Hukuman Baru
|
|
0 comments
Ats Tsaqofah – Surat kabar Maariv pada hari Kamis menyebutkan bahwa komite kementerian Israel yang dikepalai menteri kehakiman ditugasi untuk mempelajari hukuman baru yang akan dijatuhkan kepada para tahanan Hamas. Hukuman baru tersebut bertujuan untuk menekan Hamas agar memperlunak tuntutan pertukaran tahanan.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa penundaan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan terhadap tahanan Hamas amat mengecewakan dirinya.
“Ini adalah satu-satunya cara untuk menekan Hamas dalam kesepakatan Shalit karena tahanan tersebut adalah semangat masyarakat Palestina, dan tidak ada alasan untuk membiarkan mereka hidup di penjara seperti raja,” tambahnya.
Ma’ariv juga mengabarkan bahwa Menteri Keamanan Israel Yitzhak Aharonovitch baru-baru ini berdialog dengan para pejabat senior membahas mengenai peningkatan hukuman terhadap para tahanan Hamas di penjara-penjara Israel. Aharonovitch menambahkan bahwa anggota Knesset Danny Danon juga akan memperkenalkan draf rancangan undang-undang mengenai hal tersebut pada hari Minggu mendatang.
Hukuman yang ingin dijatuhkan Israel termasuk pencabutan seluruh hak para tahanan Hamas, seperti meminimalkan kunjungan pengacara dan keluarga, menarik semua televisi, tidak lagi memberikan surat kabar dan majalah serta tidak membiarkan mereka mendapat pendidikan.
Tahun 2009 lalu, kabinet Israel melakukan voting untuk menjatuhkan sanksi terhadap tahanan Hamas di penjara Israel guna menekan Hamas agar membebaskan prajurit Israel Gilad Shalit, yang ditahan di Gaza sejak Juni 2006.
Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida, mengancam dan mengatakan bahwa langkah tersebut akan semakin memperkuat Hamas.
“Keputusan itu memperlihatkan tekanan yang dialami Israel,” kata Abu Obeida. Ia menambahkan, “Hal itu hanya akan memperkuat kebersikerasan Hamas mengenai persyaratan pembebasan Shalit.”
Menteri Kehakiman Daniel Friedmann merekomendasikan pencabutan seluruh hak tahanan Palestina dalam hukum Israel maupun hukum internasional, seperti pendidikan, televisi, surat kabar dan radio.
Selain sanksi hiburan, transfer uang untuk dipergunakan di kantin penjara juga akan diperketat.
Dalam pertemuan tersebut, Friedmann memberitahu kabinet mengenai peraturan yang harus diterapkat untuk mengambil langkah lebih lanjut. “Memang benar bahwa kita adalah satu-satunya demokrasi di Timur Tengah, tapi kita tidak bisa membiarkan diri menjadi payah dan kita tidak boleh memperlihatkan kelemahan,” kata Friedmann.
Bulan April lalu, seorang pejabat senior Hamas menuding Israel mengulur-ulur waktu untuk pertukaran tahanan Palestina.
“Musuh Zionis bertanggung jawab atas kelambatan dan penipuan pemerintah (Israel) selama berturut-turut,” kata Mahmud az-Zahar.
Zahar mengatakan sayap militer Hamas “telah mengajukan sejumlah inisiatif yang baik dan mengirimkan beberapa pesan dalam bentuk foto, video dan rekaman suara Shalit yang menunjukkan bahwa kondisi kesehatan tahanan tersebut baik-baik saja.
Sebaliknya, ia mengatakan “Israel harus dikecam komunitas internasional karena perlakuan buruk dan penyiksaan yang mereka lakukan terhadap tahanan Palestina.”
Zahar mengatakan, “Hamas menentang pembunuhan tahanan, sejalan dengan etika Islam. Kami akan tetap menahan (Shalit) hingga penjajah (Israel) merespons tuntutan kami.”
Terkait video animasi Shalit, kepada surat kabar Al-Quds yang berbasis di Yerusalem, Az-Zahar khususnya keberatan dengan pesan dalam video pendek yang menunjukkan prajurit Israel Gilad Shalit dikembalikan kepada ayahnya dalam peti mati setelah bertahun-tahun. “Ini tidak menggambarkan posisi resmi pemerintahan Hamas,” katanya.
Kartun tersebut menceritakan bahwa Shalit mungkin akan mati sebelum Israel menyetujui kesepakatan pembebasannya.
Seorang pejabat Hamas lainnya menyatakan bahwa tidak ada pertentangan antara pernyataan Zahar dan kartun tiga dimensi berdurasi tiga menit tersebut. Ia mengatakan bahwa kartun itu jelas menyebutkan bahwa Shalit akan mati dan itu terjadi karena Israel menunda-nunda pertukaran tahanan.
“Kami menolak interpretasi Zionis yang memutarbalikkan arti dari kartun Qassam” kata Salah al-Bardawil, pemimpin senior Hamas dalam sebuah pernyataan. Ia merujuk pada Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.
Hamas dan dua kelompok lebih kecil menangkap Shalit dalam sebuah penggerebekan lintas perbatasan pada bulan Juni 2006.
Sumber : suaramedia.com
Filed Under:
Berita Internasional
Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :
ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net
Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed