ABDULLAH SHAYBANI
|
|
0 comments
Syahid dalam operasi Black Lion, Mei 1995 pada umur 19 tahun
Mujahid ini begitu muda, ia baru berusia 19 tahun. Ia seorang yang periang dan berakhlak baik. Saat operasi berlangsung, Abdullah Shaybani dan seorang mujahid lainnya, Abu Muslim al-Yamani, berlari menyerang bersama dengan terpisah beberapa meter. Kemudian keduanya terkena tembakan dan terkapar dalam keadaan luka. Abu Muslim merasakan kesakitan, namun ia tidak berteriak dan hanya mengerang. Abdullah Shaybani yang terkapar tidak jauh darinya menoleh ke arahnya dan berkata, “Harapkan pahala dari Allah, lupakan rasa sakitmu.”
Para mujahidin lainnya kemudian membawa mereka ke rumah sakit, dan alhamdulillah Abu-Muslim pulih dengan cepat. Namun Abdullah Shaybani menderita luka yang lebih parah dan setelah beberapa hari Allah mengangkatnya sebagai seorang syahid. Saat kematiannya, muncul aroma harum yang memenuhi ruangan tersebut. Hal ini disaksikan oleh orang-orang di sana. Inilah bukti Allah menerimanya sebagai seorang syahid, dan inilah tanda dari Allah bagi para mujahidin lainnya, bahwa mereka melangkah di atas jalan kebenaran.
Berkata Rasulullah SAW : Demi Dia yang memegang jiwaku, tidak ada seorang pun yang terluka di jalan Allah, dan Allah paling tahu siapa yang terluka di jalanNya, kecuali dia akan datang pada hari Kiamat dengan luka-lukanya, darahnya akan mengalir keluar dan berwarna merah dan mengeluarkan wangi seperti wanginya misk (kesturi). (HR Muslim).
Mujahid ini begitu muda, ia baru berusia 19 tahun. Ia seorang yang periang dan berakhlak baik. Saat operasi berlangsung, Abdullah Shaybani dan seorang mujahid lainnya, Abu Muslim al-Yamani, berlari menyerang bersama dengan terpisah beberapa meter. Kemudian keduanya terkena tembakan dan terkapar dalam keadaan luka. Abu Muslim merasakan kesakitan, namun ia tidak berteriak dan hanya mengerang. Abdullah Shaybani yang terkapar tidak jauh darinya menoleh ke arahnya dan berkata, “Harapkan pahala dari Allah, lupakan rasa sakitmu.”
Para mujahidin lainnya kemudian membawa mereka ke rumah sakit, dan alhamdulillah Abu-Muslim pulih dengan cepat. Namun Abdullah Shaybani menderita luka yang lebih parah dan setelah beberapa hari Allah mengangkatnya sebagai seorang syahid. Saat kematiannya, muncul aroma harum yang memenuhi ruangan tersebut. Hal ini disaksikan oleh orang-orang di sana. Inilah bukti Allah menerimanya sebagai seorang syahid, dan inilah tanda dari Allah bagi para mujahidin lainnya, bahwa mereka melangkah di atas jalan kebenaran.
Berkata Rasulullah SAW : Demi Dia yang memegang jiwaku, tidak ada seorang pun yang terluka di jalan Allah, dan Allah paling tahu siapa yang terluka di jalanNya, kecuali dia akan datang pada hari Kiamat dengan luka-lukanya, darahnya akan mengalir keluar dan berwarna merah dan mengeluarkan wangi seperti wanginya misk (kesturi). (HR Muslim).
Filed Under:
Hikmah dan Kisah
Anda dapat turut serta menampilkan artikel anda dalam blog ini dengan mengirimkan email ke :
ats.tsaqofah@gmail.com
ats-tsaqofah@telkom.net
Sertakan pula identitas yang jelas. Terimakasih telah mengunjungi ats-tsaqofah.blogspot.com
0 comments
Trackback URL | Comments RSS Feed