Hamas Pegang Teguh Garis Perjuangan Syaikh Ahmad Yasin

Hamas menegaskan hal tersebut dalam pernyataannya, memperingati enam tahun wafatnya Syaikh Ahmad Yasin. Hamas menuliskan kebajikan-kebajikan yang dilakukan Syaikh Yasin semasa hidupnya, terutama kemampuannya yang istimewa dalam memobilisasi rakyat Palestina dan bangsa Muslim untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Zionis Israel.

Hamas mengingatkan kembali slogan Syaik Ahmad Yasin yang terkenal dan menunjukkan fakta yang tidak terbantahkan dalam perjuangan rakyat Palestina melawan Israel, slogan itu berbunyi "Yang lemah tidak akan selalu lemah dan yang kuat tidak akan selalu kuat". Untuk itu, Hamas menegaskan kembali sikapnya menolak perundingan damai yang hanya merugikan rakyat Palestina, serta menolak hasil-hasil negoasiasi yang dilakukan pada masa lalu dan masa depan.

Hamas juga menegaskan Israel telah mengorbarkan perang agama lewat proyek yudaisasi yang dilakukan Israel di tempat-tempat suci di Yerusalem dan Tepi Barat. "Israel telah memicu konlik dan sedang memulai awal kehancurannya sendiri," kata Hamas dalam pernyataannya.

Syaikh Ahmad Yasin adalah tokoh pendiri Hamas yang lahir pada tahun 1938 di desa Al-Jaura, selatan Jalur Gaza. Sejak muda ia mengalami kelumpuhan total akibat aktivitas olahraga. Ia mendirikan gerakan Islam Hamas pada tahun 1987 dan berulangkali ditangkap oleh rezim Zionis Israel.

Pada hari Senin, 22 Maret 2004, saat Subuh, helikopter Israel menembakkan tiga rudalnya dengan target Syaikh Ahmad Yasin. Detik itu pula, pendiri Hamas ini gugur syahid.